Oleh : K Suheimi
Suatu ceritra yang menggelitik dan jadi bahan renungan adalah sewaktu saya mendengar Radio Classy dengan judul Karpet Kotor
Ceritra ini di olah oleh Yanti yang rajin. Dan saya minta izin untuk ini disampaikan pada pembaca saya, semoga ada hikmah dan manfaatnya, selamat menikmati....
======================================
Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.
Urusan belanja , cucian , makan , kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.
Rumah tampak selalu rapih , bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.
Cuma ada satu masalah, wanita yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal , dengan 4 anak laki-laki di rumah , hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.,,
Atas saran keluarganya , ia pergi menemui seorang psikolog ternama , dan menceritakan masalahnya.
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian , sang psikolog tersenyum & berkata kepada si wanita itu:
"Coba sekarang tutup mata anda , dan bayangkan apa yang akan saya katakan"
Ibu itu kemudian menutup matanya...
"Bayangkan rumah anda yang rapih dan karpet yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu..., bagaimana perasaan anda?"
Sambil tetap menutup mata, senyum wanita itu merekah , mukanya yang murung berubah cerah,, Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya,,
Sang psikolog melanjutkan, "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah anda , tak ada suami , tak ada anak-anak , tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka,, Rumah anda sepi dan kosong tanpa orang-orang yang anda kasihi",,
Seketika muka wanitu itu berubah keruh , senyumnya langsung menghilang napasnya mengandung isak,, Perasaannya terguncang , pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya,,
"Sekarang lihat kembali karpet itu , anda melihat jejak sepatu & kotoran di sana , artinya suami dan anak-anak anda ada di rumah , orang-orang yang anda cintai ada bersama anda dan kehadiran mereka menghangatkan hati anda",,
Ibu itu mulai tersenyum kembali ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb,,
"Sekarang buka matanya , bagaimana , apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat anda?"
Ibu muda itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya...,,
Hikmah..,
Jika kita melihat dengan sudut yang tepat , maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif",,
Bagaimana mengubah sudut pandang? , salah satunya adalah dengan bersyukur ,, Bersyukur untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersama anda bukan dengan orang lain ,, Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV , karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar , kafe , atau di tempat mesum..,, Bersyukur untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal , karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan ,, Dan lain sebagainyaaa....,,,
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah firman suci Nya dalam Al Qur"an
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:"Bersyukurlah kepada Allah.Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. 31:12)
Padang 8 Januari08
No comments:
Post a Comment