Dari seekor cicak kita belajar bagaimana cinta itu tidak mengenal ruang dan waktu.Karena kesetiaan dan cinta pula seekor cicak mampu bertahan hidup selama 10 tahun dalam ruang yang tidak mungkin baginya mendapat makanan.
Kisah sang cicak tersebut muncul saat sebuah rumah di jepang dipugar dan dirobohkan. Sudah lazim di Jepang setiap rumah memiliki sekat diantara temboknya yang terbuat dari kayu. Dan ketika sekat itu dibongkar, sangat terkejutlah si tuan rumah mendapati seekor cicak terperangkat di dalam sebuah surat.
Saat itu yang ada dibenaknya adalah rasa penasaran sekaligus ibah melihat sang cicak. Ternyata surat dimana cicak terperangkat sudah ada disitu sejak 10 tahun yang lalu. Sang tuan rumah semakin penasaran, bagaimana seekor cicak mampu bertahan hidup 10 tahun tanpa makan dan minum di ruang gelap.Disisi lain, kakinya melekat pada surat itu.
Ketika rasa penasarannya belum terjawab, dia dikejutkan oleh sebuah kejadian luar biasa lainnya yang menimpa sang cicak. Sebuah kejadiaan yang tidak akan bisa dijelaskan dengan hukum fisika bahkan kimia. Karena ilmu itu terlalu sempit untuk menjelaskan universalitas cinta sang cicak.Ahli biologi tak akan mampu menjelaskan bagaimana mekanisme tubuh cicak mampu bertahan dalam alam di luar habitatnya. Namun cinta telah berkata lain: membalikkan yang tak mungkin menjadi suaaaaangat mungkin.
Dan Ternyata kejadian itu pulalah yang telah menyebabkan sang cicak mampu bertahan hidup selama 10 tahun.10 tahun bukan waktu yang sedikit. Dalam masa sepuluh tahun tersebut hidup cicak ternyata disambung oleh cicak lain yang dengan setianya menyuapi sang cicak yang malang dengan makanan di mulutnya. Ternyata ada cicak lain yang terus memberikan perhatiaan dan rasa cinta tulusnya pada sang cicak malang tadi.
Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta adalah sebuah keajaiban, sebuah kemustahilan.Cicak itu tidak pernah meyerah, dia terus memperhatikan dan memperdulikan pasangannya. Mari kita renungkan bagaimana hewan yang kecil tersebut memiliki karunia yang begitu mengagungkan. Keagungan itu ada karena Sang Khalik yang Maha Mencintai semua ciptaanya memberi mereka dengan universalitas cinta. Haruskah manusia yang memiliki derajat tertinggi diantara ciptaanNya mengingkari kepedulian dan perhatian atas sesamanya?
Haruskah manusia sebagai ciptaan paling sempurna sang Raja Manusia menjadikan cinta suci hanya kedok untuk merengkuh kenikmatan dunia. Haruskah jutaan manusia terkecewakan oleh tipu muslihat atas nama cinta.Tidakkah cicak tadi mampu menghadirkan pembelajaran yang ruaaaaar biasa bagi kita dalam memaknai kesetiaan cinta. Cinta ah cinta sejati…………
dimana kau berada…………..
Sumber : http://theguru 216.wordpress.com/2009/12/26/belajar-cinta-dari-seekor-cicak/
No comments:
Post a Comment