By Alihozi
Kisah ini diceritakan oleh seorang ulama ternama di kota Bandung yg saat ini beliau masih hidup. Ulama ini mempunyai sahabat seorang pengusaha sukses yg kaya raya dan sekaligus orangnya dermawan kepada orang-orang yg membutuhkan pertolongannya. Pengusaha kaya ini kalau sedang menginfaqkan hartanya kpd fakir miskin adalah harta yg terbaik yg dimilikinya tdk seperti kebanyakan orang saat ini yg kalau memberikan harta kpd fakir miskin adalah memilih - milih terlebih dahulu harta yg terjelek (terkecil).
Suatu hari Ulama ini bersama pengusaha kaya tsb sedang dalam perjalanan di kota Jakarta utk memenuhi suatu undangan, tiba-tiba di perjalanan keduanya kedatangan seorang pengemis yg meminta sedekah kpd Pengusaha kaya tsb, lalu sang pengusaha merogoh kantongnya yg ada uang Rp.50ribuan karena sifatnya yg dermawan ia langsung saja tanpa fikir panjang memberikan uang Rp.50rb tsb kpd pengemis tsb.
Coba bayangkan Saudaraku bagaimana senangnya pengemis diberikan uang Rp.50ribuan yg biasanya paling-paling orang lain memberikan Rp.1000, tentu saja do'anya panjang x lebar bukan ? Pengemis itu mendo'akan pengusaha itu panjang x lebar. Namun Pengusaha itu melakukan kesalahan ketika di do'akan oleh pengemis tsb dg
berkata, " Kamu jangan mendo'akan saya , kamu do'akan saja dirimu , kalau saya sudah sukses dan kaya lebih baik kamu berdo'a utk dirimu saja."
Pengemis itu lantas pergi setelah dikatakan seperti itu, menyaksikan hal tsb Ulama sahabat pengusaha kaya langsung menegurnya, " Kamu jangan berkata seperti itu kpd pengemis tsb, bagaimana kalau ia adalah seorang malaikat?"
Sang Pengusaha kaya langsung tersadar akan kesalahannya, dan langsung mengejar mencari pengemis tsb. Namun sayang pengemis tsb tdk ketemu padahal perginya belum lama.
Sepanjang perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung Pengusaha itu terus membahas si pengemis tadi khawatir benar Malaikat yg sedang menyamar mengujinya. Benar-benar ia sangat menyesal dg perkataannya yg sombong saat bertemu pengemis tsb. Ulama tsb melanjutkan ceritanya kpd saya dan teman-teman dg berkata, " Sejak saat itu Wallahua'lam ada hubungannya atau tidak usahanya mengalami kebangkrutan dan tdk pernah bisa bangkit kembali."
Saudaraku kisah tsb di atas hendaknya bisa menjadikan pelajaran (ibrah) buat kita semua agar berhati - hati dalam berkata, berbuat dan menjaga hati jangan sampai ada kesombongan walaupun hanya kecil seberat zarah karena Allah,SWT akan langsung membalasnya di kehidupan dunia ini dan di akhirat nanti orang yg hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji zarah tdk akan masuk surga.
Berikut ciri-ciri orang sombong agar kita bisa menjauhinya :
1. Tutur katanya, perbuatannya merendahkan orang lain, merasa dirinya paling baik atau lebih baik dibandingkan dg orang lain.
2. Menolak suatu nasehat kebenaran dari orang lain padahal nasehat itu sesuai dg Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah,SAW
3. Menjawab salam orang miskin berbeda dg menjawab salam orang kaya
4. Berjalan dg gaya sombong yaitu dg membusungkan dada
5. Selalu berbuat zalim /aniaya kpd orang lain.
Ya Allah Ya Rabb lindungilah bimbinglah hati, perkataan dan perbuatan kami kpd yg Engkau Ridhai dan lindungilah kami dari sifat sombong.
Wallahua'lam
Salam
Al-Faqir
Kisah ini diceritakan oleh seorang ulama ternama di kota Bandung yg saat ini beliau masih hidup. Ulama ini mempunyai sahabat seorang pengusaha sukses yg kaya raya dan sekaligus orangnya dermawan kepada orang-orang yg membutuhkan pertolongannya. Pengusaha kaya ini kalau sedang menginfaqkan hartanya kpd fakir miskin adalah harta yg terbaik yg dimilikinya tdk seperti kebanyakan orang saat ini yg kalau memberikan harta kpd fakir miskin adalah memilih - milih terlebih dahulu harta yg terjelek (terkecil).
Suatu hari Ulama ini bersama pengusaha kaya tsb sedang dalam perjalanan di kota Jakarta utk memenuhi suatu undangan, tiba-tiba di perjalanan keduanya kedatangan seorang pengemis yg meminta sedekah kpd Pengusaha kaya tsb, lalu sang pengusaha merogoh kantongnya yg ada uang Rp.50ribuan karena sifatnya yg dermawan ia langsung saja tanpa fikir panjang memberikan uang Rp.50rb tsb kpd pengemis tsb.
Coba bayangkan Saudaraku bagaimana senangnya pengemis diberikan uang Rp.50ribuan yg biasanya paling-paling orang lain memberikan Rp.1000, tentu saja do'anya panjang x lebar bukan ? Pengemis itu mendo'akan pengusaha itu panjang x lebar. Namun Pengusaha itu melakukan kesalahan ketika di do'akan oleh pengemis tsb dg
berkata, " Kamu jangan mendo'akan saya , kamu do'akan saja dirimu , kalau saya sudah sukses dan kaya lebih baik kamu berdo'a utk dirimu saja."
Pengemis itu lantas pergi setelah dikatakan seperti itu, menyaksikan hal tsb Ulama sahabat pengusaha kaya langsung menegurnya, " Kamu jangan berkata seperti itu kpd pengemis tsb, bagaimana kalau ia adalah seorang malaikat?"
Sang Pengusaha kaya langsung tersadar akan kesalahannya, dan langsung mengejar mencari pengemis tsb. Namun sayang pengemis tsb tdk ketemu padahal perginya belum lama.
Sepanjang perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung Pengusaha itu terus membahas si pengemis tadi khawatir benar Malaikat yg sedang menyamar mengujinya. Benar-benar ia sangat menyesal dg perkataannya yg sombong saat bertemu pengemis tsb. Ulama tsb melanjutkan ceritanya kpd saya dan teman-teman dg berkata, " Sejak saat itu Wallahua'lam ada hubungannya atau tidak usahanya mengalami kebangkrutan dan tdk pernah bisa bangkit kembali."
Saudaraku kisah tsb di atas hendaknya bisa menjadikan pelajaran (ibrah) buat kita semua agar berhati - hati dalam berkata, berbuat dan menjaga hati jangan sampai ada kesombongan walaupun hanya kecil seberat zarah karena Allah,SWT akan langsung membalasnya di kehidupan dunia ini dan di akhirat nanti orang yg hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji zarah tdk akan masuk surga.
Berikut ciri-ciri orang sombong agar kita bisa menjauhinya :
1. Tutur katanya, perbuatannya merendahkan orang lain, merasa dirinya paling baik atau lebih baik dibandingkan dg orang lain.
2. Menolak suatu nasehat kebenaran dari orang lain padahal nasehat itu sesuai dg Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah,SAW
3. Menjawab salam orang miskin berbeda dg menjawab salam orang kaya
4. Berjalan dg gaya sombong yaitu dg membusungkan dada
5. Selalu berbuat zalim /aniaya kpd orang lain.
Ya Allah Ya Rabb lindungilah bimbinglah hati, perkataan dan perbuatan kami kpd yg Engkau Ridhai dan lindungilah kami dari sifat sombong.
Wallahua'lam
Salam
Al-Faqir
No comments:
Post a Comment